Karakteristik Kepemimpinan Utsman Bin Affan
Utsman bin Affan
Utsman bin Affan ra. bin Abil 'Ash bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luwa'i bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'addu bin Adnan.
Abu Amr, Abu Abdullah al-Quraisy, al-Umawi Amirul mukminin Dzun Nurain yang telah berhijrah dua kali dan suami dari dua orang putri Rasulullah SAW. Ibu beliau bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabi'ah bin Hubaib bin Abdusy Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim Bidha' binti Abdul Muththalib paman Rasulullah SAW.
Ketika Umar bin Khattab wafat dan setelah selesai memakamkannya, berkumpullah orang-orang yang telah disebutkan namanya. Khalifah Umar bin Khattab menetapkan perkara pengangkatan khalifah di bawah Majelis Syura yang beranggotakan enam orang, yaitu: Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin 'Ubaidillah, Az-Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash dan Abdur Rahman bin 'Auf. Khalifah Umar bin Khattab merasa berat untuk memilih salah seorang di antara mereka. Mereka bermusyawarah di rumah membicarakan tentang urusan ini hingga akhirnya hanya terpilih tiga kandidat saja. Zubair menyerahkan jabatan khalifah tersebut kepada Ali bin Abi Thalib, Sa'ad kepada Abdur Rahman bin 'Auf dan Thalhah kepada Utsman bin Affan.
Abdur Rahman bin 'Auf berkata, "Siapa di antara kalian berdua yang mau mengundurkan diri dari pencalonan maka aku akan menjadikan urusan ini untuknya dan Allah SWT. yang akan mengawasinya dan Islam, hendaklah lihat siapa yang paling utama di antara kalian?" Ali ra. dan Utsman ra. terdiam. Abdur Rahman berkata, "Apakah kalian menyerahkan perkara pemilihan ini kepadaku untuk memilih siapa yang terbaik di antara kalian berdua?" mereka menjawab, "Ya!" Maka Abdur Rahman memegang tangan Ali ra. seraya berkata kepadanya, "Engkau adalah kerabat dekat Rasulullah SAW. dan orang pertama masuk Islam dan hal itu sudah engkau ketahui. Demi Allah jika engkau yang diangkat maka berlaku adillah dan jika Utsman ra.yang diangkat maka dengar dan taatilah dia. Kemudian ia mendekati Utsman ra.dan mengucapkan dengan ucapan yang sama. Setelah mereka berdua berjanji, Abdur Rahman berkata, "Angkat tanganmu wahai Utsman!" lantas ia membai'atnya kemudian disusul oleh Ali ra. dan diikuti oleh semua penduduk.
Khalifah Usman bin Affan adalah seorang yang takwa, selalu menjalankan puasa sepanjang tahun, dan selalu berhaji setiap tahun. Ustman terkenal sebagai seorang baik budi, penyentuhan, rendah hati, dan sangat kasih kepada sesama. Al- Mas‟udi berkata ustman adalah seorang yang paling dermawan, lapangan dada, sangat senang berkurban kepada keluarga yang dekat dan jauh. Sehingga perilakunya dijadikan pedoman oleh generasi seangkatannya dan bawahan-bawahannya menjadikan langkah
56 | EL-Islam Vol. 1 No. 1 Januari 2019
perbuatannya sebagai teladan. Dialah orang yang telah mempersiapkan tentara Islam saat kaum Muslimin dilanda pancklik, baik dengan harta, unta, dan kuda.
Khalifah Usman bin Affan adalah orang yang sangat pemalu sehingga sifat yang satu ini dijadikan sebagai sifat khusus. Khalifah Utsman terkenal seorang yang dikaruniai harta melimpah seperti hal nya para hartawan. Dia tinggal di rumah miliknya yang dibangun dari bahan batu dan kapur, kemudian sebagian pintu-pintunya terbuat dari kayu jati dan kayu Al-‘Ar’ar (kayu As Sarw atau kayu pilihan). Dia seorang pemilik harta yang begitu melimpah, kebun yang luas, dan dia juga seorang pemilik beberapa mata air di Madinah dan di daerah yang lain.
Khalifah Utsman tidak melarang para gubenur dan bawahannya untuk menjauhkan diri dari tuduhan dan sikap yang menimbulkan keraguan seperti yang ditempuh oleh Khalifah Umar. Dimana khalifah umar mengikat para gubenur dan para bawahanya dengan suatu perjanjian agar tidak mengenakan pakaian mewah dan tidak memakan makanan yang lezat-lezat serta agar tidak membuat jarak dengan masyarakat luas. Namun sikap Utsman seperti ini tidak berarti bahwa dia menganggap tentang terhadap hak-hak Allah dan memejamkan mata dari larangan-larangannya. Sering kali dia mendorong masyarakat agar berpegang teguh terhadap ajaran agama dan menepati aturan-aturan yang telah digariskan oleh Islam.
Dia tidak segan-segan menghukum orang-orang yang melanggar larangan Allah dan Rasullnya. Untuk menegakkan ajaran agama dan hukum Islam dia telah mengangkat seseorang dari Bani Laits yang diserah itu untuk mengawasi orang-orang yang suka melepas burung dara untuk diburu (ditembak). Dia juga telah mengutus sekelompok petugas yang suka mabuk-mabukkan sesuai dengan ketentuan yang digariskan dalam Islam. Khalifah Utsman telah mengeluarkan ultimatum yang berisi pengusiran dari Madinah kepada setiap orang yang kedapatan melakukan perbuatan bid‟ah. Dia tidak pernah memberi maaf kepada seorangpun yang kedapatan melanggar hukum sehingga suku atau tidak yang bersangkutan diantara para terpidana harus menerima hukuman, seperti dicambuk atau dibuang keluar kota.
Khalifah Utsman telah mengikuti politik Khalifah Umar, yakni ia selalu mencari informasi tentang prilaku para gubenur dari para delegasi yang datang kepadanya dan selalu menanyakan prihal perlakuan para gubenur kepada rakyat. Salah satu sifat Khalifah Ustman adalah mudah terpengaruh dengan cerita yang disadur orang di depannya. Kemudian pemerintahannya berada di bawah kendali para familinya, terutama Marwan bin Al Hakam.
0 Response to "Karakteristik Kepemimpinan Utsman Bin Affan"
Posting Komentar